Minggu, 27 Oktober 2013

Mengenal Budaya Indonesia

   Tidak salah jika Indonesia dikatakan sebagai Negara Budaya, karena di setiap kepulauan Indonesia mempuanyai beraneka macam kebudayaan. Sebut saja Batak, Jawa, Madura, Sunda, Bali, Makassar, Bugis, Toraja, Dayak, Ambon, Irian dan berbagai macam suku lainnya. Keaneka ragaman tersebut membuat Indonesia dikenal sebagai Negara yang melimpah akan kebudayaannya.
Adanya perbedaan di setiap suku di Indonesia menjadikan daya tarik tersendiri bagi kalangan wisatawan, baik yang sekedar ingin menikmati indahnya kebudayaan Indonesia maupun yang ingin menggali lebih dalam lagi makna dibalik setiap kebudayaan yang ada di Indonesia ini.
Jawa sebagai salah satu budaya yang sangat kaya dalam perbendaharaan kata, sehingga masyarakat Jawa mengutamakan Keseimbangan, Keselarasan atau dengan kata lain semua unsur harus harmonis.
Madura sebagai salah satu penghasil garam di Indonesia. Madura memiliki keunggulan tradisi yang barangkali tidak dimiliki oleh etnik lainnya, dan bahkan fenomena kebudayaan Madura kerap menjadi obyek para peneliti untuk lebih mengenal tentang apa dan bagaimana Madura, masyarakat Madura menggunakan bahasa ibu, yaitu bahasa Madura, yang masing-masing daerah(Madura barat, tengah dan timur) memiliki  pengucapan dialek yang berbeda, sebagaimana lazimnya etnik-etnik lain yang menggunakan bahasa ibu daerahnya.

Kerajaan Luwu adalah kerajaan tertua, terbesar, dan terluas di Sulawesi Selatan yang wilayahnya mencakup Tana Luwu, Tana Toraja, Kolaka, dan Poso. Perkataan “Luwu” atau “Luu” itu sebenarnya berarti “Laut”. Luwu adalah suku bangsa yang besar yang terdiri dari 12 anak suku.

Walaupun orang sering mengatakan bahwa Luwu termasuk suku Bugis, tetapi orang-orang Luwu itu sendiri menyatakan mereka bukan suku Bugis, tetapi suku Luwu. Sesuai dengan pemberitaan lontara Pammana yang mengisahkan pembentukan suku Ugi’ (Bugis) di daerah Cina Rilau dan Cina Riaja, yang keduanya disebut pula Tana Ugi’ ialah orang-orang Luwu yang bermigrasi ke daerah yang sekarang disebut Tana Bone dan Tana Wajo dan membentuk sebuah kerajaan.

Mereka menamakan dirinya Ugi’ yang diambil dari akhir kata nama rajanya bernama La Sattumpugi yang merupakan sepupu dua kali dari Sawerigading dan juga suami dari We Tenriabeng, saudara kembar dari Sawerigading.

Tentu saja sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga dengan keaneka ragaman tersebut, contoh diatas sebagian kecil informasi mengenai keaneka ragaman suku di Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar